Selasa, 07 Juli 2020

Menanti Corona Tinggal Cerita


Semua punya cerita
Begitu juga Corona
Siapa sih dia?

Makhluk ciptaan-Nya, mikro nan mungil 
Namun sukses membuat kocar-kacir
Mengganjar kesombongan di jagat ini

Tak pandang bangsa atau jabatan
Tak lihat miskin atau kaya
Semua bisa tumbang olehnya

Masih merasa diri hebat?
Masih mengaku adidaya?
Nyatanya, semua sama-sama tak berdaya

---
Apresiasi tinggi tuk paramedis
Yang fokus bertugas tak henti
Jadi ujung tombak perang pandemi ini

Lalu muncul batasan-batasan
Yang bikin gerah dan jengah
Malah banyak yang ngeyel tanda tak suka

Manusia yang tak pernah puas
Selalu mengeluh, meratap
Bukannya mencari hikmah di balik cerita

Saat kondisi normal tak pernah bersyukur
Saat banyak batasan pun merengut
Yang legowo, mungkin satu dari seribu

---


Dunia seperti masuk babak baru
Zaman harus adaptasi kebiasaan baru
Ekonomi baru, kebijakan baru, termasuk pola pikir baru

Ikuti, patuhi anjuran para ahli
Hanya itu kok yang diperlukan saat ini
Just do it... Agar semua berakhir happy

Kesal, marah dan sedih
Itu manusiawi
Tapi bukan itu yang membuatnya berarti

Karena semua kena imbasnya
Jadi semua harus aksi nyata
Termasuk doa & dengan diam di rumah aja

Akan tiba masanya Corona tinggal cerita
Saat itu, kita akan fasih berkisah
Tentang peperangan tanpa angkat senjata

---
Bismillaahi tawakkaltu 'alallahlaa hawla wa laa quwwata illaa billaah


Bogor, Juni 2020

**Akhir Juni 2020, kasus Covid-19 di Indonesia terkonfirmasi positif : 56.385 orang dengan korban meninggal 2.876 orang
Previous Post
Next Post

Lifestyle blogger, reviewer, content writer

21 komentar:

  1. Baca puisinya ikut jengkel, ikut sedih entahlah rasanya campur aduk. Semua sudah menanti saat korona tinggal cerita

    BalasHapus
  2. Benar sekali mbak korona makluk kecil yang tak nampak oleh mata biasa tetapi mampu mempengaruhi segala segi kehidupan.

    Iya mbak, apresiasi yang tinggi buat paramedis mereka merupakan garda terdepan dalam melawan pandemi ini. Semoga pandemi segera berlalu dan semua kembali seperti biasa

    BalasHapus
  3. Sedahsyat itu ya makhluk berukuran nano-micro ini. Semoga Tuhan segera menenangkan kita, memanggil kembali pasukan corona. aamiin

    BalasHapus
  4. semoga corona cepat jadi kenangan ya. Sudah gak sabar pengen jalan2 bebas tanpa dibayangi virus ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udh mati gaya dirumah aja ya kak.. hehe

      Hapus
  5. sedih yaaa.... semua karena Corona yang kasat mata.. aku tak percaya mengalami hal ini dalam hidupku hikhik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yg bener tak kasat mata kak.. cek deh di KBBI. Kasat mata = terlihat 🤭

      Hapus
  6. Semoga ga ada virus lain juga yang menjadi pandemi nanti Aamiin

    BalasHapus
  7. Kapan yaa bisa bepergian kemana aja dengan bebas tanpa rasa was was huhuhu

    BalasHapus
  8. masih cecmas denagn keadaan sekarang sebenarnya, covid belum selesai dan belum mencapai titik puncak, jadi memang masih harus cemas dan was was.. cemaslah jika sudah tidak was was lagi..

    BalasHapus
  9. Yang bisa kita lakukan memang menanti... Corona nggak akan pernah tinggal cerita karena sebagai virus akan selalu ada. Yang kita nanti pandeminya berakhir, ada vaksinnya dan tercipta herd immunity. Supaya kita benar-benar bisa hidup normal seperti sebelum pandemi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul.. maksudnya scr tersirat mmg pandeminya yg dinanti berakhir

      Hapus
  10. Menanti corona tinggal cerita, sepertinya corona tetap akan ada kak sepanjang masa sekarang tinggal dari diri sendiri saja untuk menjaga kesehatan dan mengikuti segala protokol kesehatan yang diinstruksikan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pandeminya InsyaaAllah bisa segera berlalu ya kak. Seperti SARS, Ebola, Flu Burung yg pernah duluan ngehits sbg pandemi, tp trus pelan2 hilang "berita"nya

      Hapus
  11. kangen dengan kehidupan normal seperti dulu sebelum pandemi ini ya kak, semoga semuanya cepat berlalu dan kembali seperti semula. bisa bertemu orang dengan bebas, makan dengan bebas, kemana-mana dengan bebas, beraktifitas dengan bebas. semoga team garda terdepan
    alias paramedis sehat selalu dna bersemangat terus. semangat kita bisa segera mengakhiri semuanya

    BalasHapus
  12. Hiks, aku berharap seperti itu mbak. Menanti corona tingga cerita. Biar bisa benar-benar menjalani hidup normal bukan new normal.

    BalasHapus
  13. Ini harusnya mengajarkan kita bahwa, jika Allah mau maka cukuplah Dia mengatakan Kun Fayakun, maka terjadilah

    BalasHapus
  14. Melihat angka postif corona yg semakin bertambah, pesimis sekali rasanya corona akan benar2 hilang 😢

    BalasHapus