Sabtu, 29 Juni 2019

Pengalaman Menginap di Hotel Neo+ Green Savana, Sentul City

Sentul City atau yang sering disebut Sentul, termasuk kawasan di kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang terus berkembang. Perumahan, penginapan hingga tempat wisata dan hiburan banyak dibangun di daerah yang berjarak kurang dari 1 jam dari Jakarta ini.

Wilayahnya yang berbukit dan bercurah hujan tinggi membuat hawa Sentul sejuk, sehingga nyaman untuk liburan bersama keluarga atau sekolah. Tercatat di kawasan ini ada tempat rekreasi Jungle Land, Taman Budaya, Eco Park, air terjun Bidadari, Curug Kencana, hutan pinus & pemandian air panas Gunung Pancar, wisata alam Fantasia, Kampung Agrowisata, dll. Ini tempat-tempat wisatanya di seputaran Sentul aja dan gak kena macet jalan raya. Jadi recommended lah tuk alternatif berakhir pekan atau liburan.



Ceritanya, awal liburan sekolah yang lalu, saya dan keluarga berlibur di Sentul. H-10 cari-cari hotel di Traveloka dan aplikasi tiket hotel lainnya ternyata hotel yang diincar sudah penuh. Yang diincar gak aneh-aneh sih, syaratnya cuma ada kolam renangnya, berhubung bawa bocah-bocah yang demen main air hehehe... dan tentunya masuk dalam budget.

Yang bikin mupeng dari gambarnya di aplikasi tiket hotel, salah satunya adalah hotel Neo+ Green Savana. Hotel Neo dikenal sebagai penginapan budget-nya Aston International karena mereka dalam naungan Aston. Saya pernah menginap di salah satu Hotel Neo di Cirebon. Hotel di sana berkonsep minimalis namun rapi dan nyaman untuk menginap. Neo+ Green Savana Sentul City itu di gambar fotonya punya kamar yang langsung di depan pool. Menarik hati sekali, tapi sayang pada tanggal yang direncanakan ke sana tidak tersedia 3 kamar seperti yang akan dipesan.

Booking Neo+ Green Savana Sentul City via Website-nya

Seperti biasanya, jika saya tidak dapat kamar dari aplikasi tiket hotel, saya akan telepon langsung ke hotelnya. Ini untuk memastikan saja apakah kamarnya benar-benar full book atau tidak. Pantang menyerah ceritanya hehe. Dan, alhamdulilah masih rejeki. Saat saya telepon ke resepsionis, pada tanggal yang direncanakan akan menginap, masih tersedia kamar. Yeay! Saya disarankan memesan lewat website-nya langsung, karena jika booking lewat resepsionis diharuskan langsung membayar uang muka saat memesan.

Wah oke banget ya sarannya. Cuss saya langsung ke website pemesanan Hotel Neo Green Savana. Ada 4 macam room yang ditawarkan : standard room, standard room pool access, standard room pool level, dan suit room. Masing-masing kamar dapat dihuni maksimal 3 orang. Sesuai rencana, saya booking 3 room pool access: 2 room berisi 3 orang, 1 room berisi 2 orang. Tarifnya ternyata berbeda sedikit, untuk yang isi 3 orang Rp862.973/malam, isi 2 orang Rp814.573/malam. Harga sudah include tax, free breakfast dan free cancellation hingga H-4 (harga per 23 Juni 2019).

Review Hotel Neo+ Green Savana Sentul City

Saya kurang paham kenapa di hotel Neo yang ini diberi tanda plus (+). Mungkin karena konsepnya beda dengan hotel  Neo lainnya. Neo+ Green Savana Sentul City, sesuai namanya memang didesain green concept. Banyak tanaman hijau dan area hijau di sekelilingnya. Segeerr... Tempat parkirnya luas, dan bisa untuk jogging pagi hari.

Halaman dan parkiran

Awalnya saya pikir hotel bintang 3+ ini tinggi. Ternyata hanya 2 lantai di sisi sebelah kanan, dan 1 lantai di sisi kirinya. Lalu kolam renang terletak di tengah-tengah. Keseluruhan kamarnya hanya 70 kamar.

Kolam renang depan kamar
Sepi kalau di bawah jam 7.30

Tiga kamar yang dipesan adalah 108, 110 dan 111. Untuk yang 110 (double bed) dan 111 (twin bed)  adalah connecting rooms, ada pintu pembatas yang dapat dibuka. Terasnya cukup luas, ada kursi panjang dan meja kecil, asik untuk duduk-duduk manis sambil ngopi.

Ruang kamarnya luas,  ada lemari pakaian gantung, kulkas kecil dan meja kursi. Tempat tidurnya pun cukup besar dan nyaman untuk ditiduri bertiga dengan anak. Akses ke pool benar-benar pemandangan yang menyegarkan... Bikin pingin nyebur terus serasa kolam pribadi. Apalagi di depan kamar, disediakan kursi pinggir kolam untuk bersantai.

Standard room pool access

Teras depan kamar

Ada televisi dengan beragam channel berlangganan di kamar. Sementara Wi-Fi gratisnya kenceng. Dijamin gak akan mati gaya, baik di dalam maupun luar kamar.

Toiletnya cukup besar dan bersih, dipisahkan antar area wastafel yang kering, area mandi (shower) dan kloset. Ada pemanas airnya, serta dilengkapi dengan hair dryer. Sayangnya pintu toilet di kamar 111 tidak bisa tertutup rapat maupun dikunci. Tapi ini tidak terlalu masalah.

Saya dan keluarga menginap 3 hari 2 malam di hotel ini. Secara umum breakfast-nya lumayan. Masakan Indonesia dan Western disediakan, dan rasanya enak. Cuma mungkin perlu lebih banyak variasi dari hari ke hari agar tidak bosan.

Ruang makan/resto

Untuk makan siang dan malam, tidak jauh dari hotel ada kawasan Taman Budaya yang menyediakan restoran dan counter makanan/minuman. Keluar sedikit dari hotel juga bisa ketemu Indomaret, rumah makan dan Ah Poong yang lengkap dengan aneka kulinernya dan buka hingga malam. Jadi, tidak sulit untuk cari makanan saat menginap di hotel ini.

Puas Berenang dan Bermain di Neo+ Green Savana Sentul City

Berhubung kamarnya langsung akses ke pool, sudah pasti kegiatan utama kami adalah berenang. Anak-anak puas banget bolak balik renang di sini, baik benar-benar berenang maupun main air, sampai main bola segala di kolam renang hehe.

Selain kolam 1,2 meter, kolam renangnya ada yang khusus anak juga, lengkap dengan playgrond-nya, cocok tuk keluarga yang bawa balita.

Selain renang, kegiatan lain yang bisa dilakukan di seputaran hotel banyak juga. Pagi hari, anak-anak saya sewa sepeda yang memang disediakan hotel. Tarifnya 40 ribu per jam, bisa puas olahraga sepedaan keliling hotel. Main bola di lapangan hijau yang luas bisa juga lho... Tapi bawa bola sendiri ya.

Hotel Neo+ Green Savana Sentul City juga terhubung dengan Taman Budaya Sentul City. Jalan kaki 3 menit aja langsung sampai. Di tempat ini ada beberapa wahana permainan outbound. Flying fox, panahan dan shooting target adalah permainan yang dicoba. Tarifnya Rp 30-40 ribuan. Mainan cowok banget yaa, hehe.. maklum anak saya jagoan semua. Tapi anak cewek juga bisa main kok kalau berminat. Orang dewasa pun seru main bareng anak-anaknya. Ada juga wahana high rope (memanjat dan meniti tali), serta trampolin, becak mini dan kuda poni yang cuma dibuka saat weekend.
Flying fox dan Panahan

Kalau mau atraksi or wahana yang lebih banyak ya ke Jungleland atau tempat wisata lainnya yang sudah disebutkan di atas.

So, secara umum penilaian saya tentang hotel Neo+ Green Savana di Sentul, cukup oke untuk liburan. Hanya terganjal saat check-in, yang baru bisa masuk kamar pukul 15.30 karena baru beres dibersihkan, padahal saya dan keluarga datang pas jam check-in pukul 14.00.

Untuk next serta tips untuk yang mau menginap di sini dan booking lebih dari 1 kamar, mungkin perlu konfirmasi kedatangan (ulang) lewat telepon sebelumnya ya, agar kamarnya segera disiapkan.

Selasa, 03 Januari 2017

Permainan Minecraft, Dampaknya Bagi Anak


Dua-tiga tahun terakhir, saya ikut dihebohkan oleh Minecraft. Bukan heboh gimana-gimana, cuma bingung dan sedikit panik karena permainan ini sukses membuat dua jagoan saya anteng memegang hp atau di depan laptop sambil bergumam sendiri. Craft, villager, creepers, Steve, Ender Dragon, Herobrain, adalah beberapa kata di antara sekian banyak istilah yang kerap digunakan saat bermain game ini.

Saya tidak sendirian. Ada banyak orang tua juga yang mengalami kehebohan yang sama, yang berarti ini masalah umum. Awalnya saya pikir ini hanya tren baru seperti beberapa permainan lain yang nanti akan hilang karena kebosanan. Tapi ternyata permainan Minecraft masih terus bertahan, hingga pembaruan versi-versinya terus dirilis. Saya pernah coba menyelami kesukaan si jagoans dengan mempelajari bagaimana asyiknya permainan Minecraft, ceritanya supaya kami bisa bermain bersama. Tapi saya gagal total alias gak bisa mainnya. Huhuhu... 

Mengapa permainan Minecraft disukai?

Minecraft diciptakan tahun 2009 oleh Markus Persson dari Swedia sebagai pemimpin Mojang, salah satu pengembang game terbesar di dunia yang saat ini sudah dimiliki oleh Microsoft. Permainan ini terbuka, bisa dimainkan di handphone, PC, PlayStation, X-Box. Minecraft menjadi salah satu permainan best seller, yang menurut Wikipedia, per Februari 2017 permainan ini telah terjual sebanyak 121 juta kopi untuk semua platform. Kalau jagoans ditanya kenapa suka main Minecraft, jawabnya si kakak : "Yaa.. Seru aja". Titik. Lalu adiknya menimpali : "Bunda sih gak bisa mainnya." 

Konsep Minecraft sesungguhnya mirip dengan Lego, namun karena rancang bangun ini virtual, maka jumlah blok untuk membangun tidak terbatas, bisa diambil dari eksplorasi hutan, mendaki gunung, mengarungi laut, hingga dunia bawah tanah. Tujuan ditentukan oleh pemainnya, sehingga mereka dapat membangun dunia virtual sesuai imajinasinya sendiri. 

Di dunia Minecraft, pemain ditempatkan di lahan tanpa batas, tanpa perlengkapan, tanpa arah dan tujuan. Pemain mengumpulkan material dan perlengkapan untuk membangun dan bertahan, terserah mereka bagaimana dan seperti apa. Ini salah satunya yang membuat Minecraft populer di kalangan anak-anak. No level, no rules. Pada kebanyakan permainan, pemain perlu tambahan poin keterampilan untuk dapat naik ke level berikutnya. Di Minecraft, aturan itu tidak ada. 

Minecraft dapat dimainkan sendiri (single player) atau bersama-sama (multiplayer). Dalam multiplayer, pemain dapat bergabung dengan jenis permainan yang diinginkan, umum maupun pribadi. Pemain juga dapat melihat, berbicara dan berinteraksi dengan orang lain, teman maupun orang asing. Anak-anak dapat bermain di lokasi yang sama dengan temannya jika mereka berada pada koneksi jaringan wifi yang sama. Dan ini merupakan keseruan tersendiri. 

Saat memulai baru permainan Minecraft, ada beberapa opsi mode yang dapat dipilih sesuai keinginan: 
  1. Creative Mode Pemain dapat melakukan apa saja, musuh tidak dapat menyerang, karakter pemain tidak dapat mati. Ini adalah modus yang paling aman untuk pemain pemula.
  2. Adventure Mode Pemain tidak dapat mematahkan blok, tapi dapat membunuh monster atau binatang, serta dapat terbunuh.
  3. Survival Mode Pemain harus bertahan melawan monster dan kelaparan, monster dapat dihilangkan dengan "melarikan diri" atau mengaturnya menjadi "damai".
  4. Spectator Mode Adalah mode penonton/pengamat, di mana pemain hanya dapat melihat blok namun tidak dapat berbenturan atau berinteraksi dengan blok.
  5. Story Mode Minecraft story mode adalah jenis permainan tersendiri yang mengikuti format episode cerita, dengan karakter utama bernama Jesse yang berjuang menyelamatkan dunia mereka dengan mengalahkan Wither Storm. Pemain diharuskan mengumpulkan barang, memecahkan pasel, serta berbicara dengan karakter lain untuk menentukan langkah selanjutnya.

Apa yang dapat dipelajari dari permainan Minecraft?

Karena kompleksitasnya, permainan Minecraft diperuntukkan bagi anak usia 6 tahun ke atas. Permainan crafting (keterampilan) rancang bangun ini, selain mengasah kreativitas, juga disebut-sebut berguna untuk melatih : fokus, fleksibilitas, organisasi, perencanaan, teamwork dan manajemen waktu.


Fokus, karena pemain Minecraft harus memonitor kondisi dan kesehatan sendiri agar tetap bertahan hidup. Karena lingkungan Minecraft border less atau tanpa batas, maka pemain dengan mudah dapat tersesat jika tidak fokus memperhatikan lingkungan sekitar. Sebelum mereka memiliki kompas atau peta, hidup pemain bergantung pada matahari dan bioma.

Fleksibilitas, karena pemain harus dapat beradaptasi di lingkungan yang dapat berubah dengan tiba-tiba. Tidak seperti permainan lain yang memiliki level/tingkatan pasti atau memiliki peta penunjuknya, pemain Minecraft tidak akan mengingat persis tata letak yang telah dilalui sebelumnya, posisi musuh atau lokasi material, sehingga mereka harus dapat beradaptasi dan berimprovisasi secara fleksibel.

Organisasi, yaitu mengatur serta mengkoordinasikan material dan aktivitas untuk menyelesaikan tugas. Di awal permainan, pemain akan menyadari pentingnya membuat diri dan material yang dimiliki aman serta terorganisir. Oleh karena itu, biasanya pemain akan membangun rumah atau bangunan untuk berlindung dari musuh dan sebagai tempat penyimpanan berbagai material.

Perencanaan, mengembangkan rencana terstruktur untuk mencapai tujuan. Minecraft membolehkan pemain membangun apapun yang mereka inginkan, namun harus melalui beberapa langkah. Pertama mengumpulkan materi dengan menggali hingga ke dasar bumi, lalu materi dikombinasikan untuk membuat peralatan, dan peralatan digunakan untuk membangun dan menggali lebih cepat.

Teamwork, yaitu pemain Minecraft yang bermain multiplayer harus mampu membangun kerjasama dengan temannya untuk mencapai tujuan.

Manajemen waktu, karena pada permainan Minecraft, pemain harus secara aktif memonitor waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pemain yang tidak dapat mengatur waktu dengan efektif akan menghambat pencapaian tujuannya karena berkejaran dengan waktu siang malam, di mana malam hari pemain harus berlindung dari kemunculan monster.

Apakah dua jagoans saya terlihat memiliki tambahan kemampuan di atas dengan sering bermain Minecraft? Sayangnya tidak. Tapi mereka terlihat antusias, kreatif membangun imajinasi secara virtual, dan bertambah kosakata bahasa Inggrisnya. Entahlah, mungkin jika Minecraft diajarkan oleh pembimbing atau guru sebagai edukasi, hasilnya bisa berbeda dibandingkan dengan bermain suka-suka sendiri.

Waspadai dampak permainan Minecraft pada anak

Beriringan dengan manfaat kreativitas Minecraft, ada pula dampak yang perlu diwaspadai khususnya untuk anak-anak. Bermain Minecraft dengan orang lain bisa jadi menyenangkan. Namun yang awalnya anak bermain multiplayer bersama adik/kakak atau teman yang dikenal, lalu dapat berkembang menjadi bermain dengan orang asing melalui server publik. Jika ini terjadi dan dibiarkan, maka serupa halnya dengan membiarkan anak bermain dengan orang asing di dunia nyata. Beberapa pemain asing akan menggunakan bahasa yang buruk, menipu dan merobohkan konstruksi yang telah dibuat atau menyerang sebagai penjahat. Jadi, merambah ke server multiplayer perlu sangat-sangat diawasi. Untunglah anak saya tidak terlalu tertarik bermain dengan orang asing, malah lebih suka bersaing antar kakak-adik seperti biasanya. 

Dampak lain dari Minecraft adalah frustasi. Frustasi atau marah dapat sering terjadi jika pemain kehilangan semua yang telah dibuat atau pemain mati. Jika bermain di mode single player, hal ini mungkin tidak banyak berakibat frustasi... kecuali pemula seperti saya yang gagal membangun rumah sederhana pun. Hihihi. 

Pembuatan bangunan virtual tak berujung dan tiada akhir, bagaimanapun bukanlah hal yang positif. Pemain Minecraft yang serius cenderung untuk terobsesi menyelesaikan target tujuannya. Oleh karena itu pemain akan menghabiskan banyak waktu untuk memenuhi obsesinya. Pada anak-anak hal ini sangat tidak disarankan, karena ada banyak kegiatan lain yang dapat dilakukan untuk waktu yang tersedia, dibandingkan dengan terus menerus membangun blok di dunia maya. Jangan sampai waktu aktivitas sosial anak seperti bermain (fisik), belajar, beribadah, dan lainnya terlupakan karena asyik bermain Minecraft. Bagaimanapun, tantangan di dunia nyatalah yang nanti akan dihadapi di kehidupannya. 

Minecraft pertama dirilis tahun 2009, mulai masuk dan ngetren di kalangan anak-anak Indonesia sekitar tahun 2012. Sejak kemunculannya itu Minecraft tidak hanya menggiring anak-anak menjadi pemain, tapi juga memunculkan hobi lain yaitu melalui YouTube


Yes, tontonan YouTube pun tak lepas dari eforia Minecraft yang menyuguhkan video-video tips, tutorial untuk meningkatkan keterampilan, belajar teknik-teknik baru, maupun pamer kebolehan atau kelucuan. Di satu sisi hal ini menghadirkan potensi Youtuber yang dapat menghasilkan pendapatan karena berhasil meraih ribuan bahkan jutaan viewer. Di sisi lain anak-anak banyak yang beralih dari pemain menjadi penonton​. Ini harus diwaspadai lebih lanjut karena lebih adiktif dan pasif. 

Sekelumit tentang Minecraft dan dampaknya di atas, ujungnya sebenarnya bukan cuma tentang Minecraft. Tapi tentang semua permainan yang saat ini mudah didapatkan anak-anak, utamanya melalui handphone. Jika anak dibebaskan bermain di handphone, maka semua dampak negatif bisa terpapar. Perkembangan teknologi tidak dapat dicegah, dan kita tidak bisa hanya jadi penonton yang tertinggal. Di sini hanya perlu pembatasan, aturan, pemilihan, serta pendampingan dari orang tua maupun keluarga saat anak bermain Minecraft ataupun game lainnya.