Selasa, 07 Maret 2017

Kenapa Kecoa Diciptakan?

Kecoa. Dengar namanya aja langsung merinding, sambil langsung sikap waspada tengok kanan kiri. Kasihan juga sih, sebenarnya itu makhluk gak musuhin saya, tapi sayalah yang menganggapnya musuh. Tepatnya, alam bawah sadar saya menolak mentah-mentah kehadiran kecoa di lingkungan sekitar. Btw, judul di atas, bukan bermaksud bertanya pada Penciptanya, tapi untuk ngomporin/memprovokasi otak saya sendiri agar berpikir lebih jernih mengenai hewan itu.. (ribet amat yak!)

Saya tidak ingat sejak kapan dan kenapa awalnya saya fobia terhadap hewan kecil berkaki 6 ini, mengingat kedua orang tua saya yang pemberani. Kalau searching penyebab fobia kecoa, kebanyakan menganalisa karena pengalaman traumatis di masa kecil atau masa lalu, yang pernah digigit serangga dan sebagainya. Duh, kok saya tidak pernah merasa punya pengalaman semacam itu ya. Lalu dipikir-pikir (cari kambing hitam ceritanya), sewaktu kecil, kakak-kakak saya selalu ngibrit kalau ada kecoa berkeliaran. Nah sebagai anak bontot tentulah saya ngikut manut kebiasaan yang lebih tua. Hahaha. Yup, kami sekeluarga 4 orang kakak beradik fobia kecoa, sedangkan ibu (usia 77 tahun) sampai sekarang masih jadi pahlawan pemberani pembasmi kecoa.


Lalu kenapa sih hewan kecil itu bisa menakutkan bak raksasa genderuwo, hingga penampakannya bikin jerit-jerit dan spot jantung? Saya sudah banyak juga baca artikel tentang fobia kecoa, tapi ujung-ujungnya hanya ingin fokus membasmi kehadirannya dibandingkan mengobati fobianya. Intinya, sampai tulisan ini di-publish, belum ada perbaikan atas fobia yang saya alami sedari kecil ini (ya iyalah, gak ada usahanya juga.. hmm). Parahnya, anak-anak saya yang jagoan semua, pun jadi ikutan fobia karena melihat kebiasaan saya. Yaa Rabbi, ampuni saya yang membenci makhlukMu yang satu itu :((

Semoga dengan saya menulis tentang monster kecil ini, menjadi terapi bagi saya untuk menghilangkan ketakutan yang serasa tak berujung ini.(berharap banget). Dan… jangan harap ada gambar si coro (nama beken hewan ini) di artikel yang saya tulis, karena untuk melihat gambarnya pun saya tak sanggup.

Fakta Tentang Kecoa, Si Hewan Tangguh

Di bawah ini saya berhasil menghimpun fakta penting banget tentang coro, hasil analisa dan investigasi. Tsaahh..! Dear coro, maaf ya saya mau jujur ngomongin kamu. Bukan gosip lho, tapi fakta. Kamu itu:
  • Bau… punya bau khas yang bikin mual, dan menjijikkan. Mainnya sih di gorong-gorong/selokan.
  • Jalan seenak udelnya aja. Gak bisa ditebak arahnya mau ke mana, gerak cepat. Saya lari kamu malah deketin. Please deh, saya gak ngajak lomba lari kan. Tau kok memang kamu pelari cepat (75 cm per detik..!)
  • Terbang tiba-tiba terus nemplok di orang yang ketakutan. Itu radar antena salah satu fungsinya untuk mendekati orang yang punya aura ketakutan.Huuh.. seneng ya, bikin orang keringet dingin?
  • Kakinya runcing dan tajam. Kalau digerayangin kamu tuh seperti dilewati tusuk gigi berjalan.
  • Punggungnya kuat banget! Semacam perisainya Captain America ya? Harus dipukul sampai hancur baru kamu diem.
  • Punya nyawa banyak kayaknya. Disemprot obat nyamuk masih bisa hidup, cuma mabok doang. Bahkan katanya tanpa kepala kamu bisa hidup? Super sekali… Tapi kamu akan mati jika terlentang ya? Masalahnya bagaimana bisa bikin kamu terlentang? Hiks…
  • Berkembang biak cepat. Jadi kalau satu berhasil dibunuh, gak bisa bikin happy. Wong konon dalam 6 bulan bisa menghasilkan 180-300 coro baru. Gila!
  • Kesuperan yang lainnya (yang bikin takut), tahan radiasi nuklir! Coro bisa tahan hidup pada intensitas radiasi 10 kali yang dapat membunuh manusia.

Hmm.. sepertinya kecoa memang hewan kecil yang tangguh ya. Ada yang mau nambahin fakta seputar coro? Saya tak akan bahas tentang cara mengatasi fobia coro alias kecoa yang disebut juga Katsaridaphobia ini. Sangat banyak pembahasan mengenai hal tersebut yang intinya adalah hypnotherapy dan sepertinya harus ditangani ahlinya. Kalau coba-coba terapi sendiri wallahu alam hasilnya.

Pada akhirnya,​ saya menemukan beberapa hal tentang kebaikan kecoa.
  1. Ini makhluk mengeluarkan gas nitrogen karena hobi memakan makanan yang mengandung nitrogen. Jadi jika populasi coro menurun drastis, maka siklus nitrogen di muka bumi akan terganggu. Siklus nitrogen diperlukan salah satunya untuk hidup tumbuhan, dan tumbuhan merupakan produsen dalam rantai makanan manusia. Jadi rantai panjangnya akan mempengaruhi manusia juga, jika terjadi penurunan kadar nitrogen.
  2. Otak kecoa mengandung antibiotik yang dapat membunuh kuman tanpa merusak sel. Ini masih terus diteliti untuk dijadikan pengobatan.
  3. Kecoa karena kekuatan dan kegesitannya menginspirasi pembuatan robot kecoa yang serupa sifatnya, untuk berbagai keperluan.
MasyaAllah memang pasti lah tak ada yang sia-sia diciptakan Allah.

Rabu, 16 November 2016

Ketinggalan Supermoon

Jadi  ceritanya si Cemil itu suka dengan ilmu astronomi. Tepatnya waktu zaman SMA belajar Geografi, yang dipelajari bukan cuma ilmu bumi saja, tapi juga tetangga-tetangganya bumi alias planet, satelit, dan bintang lain di tata surya. Amazing melihat begitu besarnya alam semesta dibandingkan bumi ini bikin merinding dan berdecak kagum. Akhirnya jadi keterusan suka mempelajarinya, sampai niat kuliah ke jurusan Astronomi tapi tak kesampaian hehe...

Nah untuk astronom, pengamat alam atau penggemar astronomi, peristiwa apapun yang melintas di langit pasti jadi bahan pengamatan yang seru. Karena keberadaan fenomena di langit biasanya jarang terjadi alias langka, maka saat kemunculannya akan ditunggu-tunggu, untuk menjadi salah satu penyaksi sejarah. Contohnya adalah supermoon yang terjadi 14 November 2016 kemarin. Adakah pembaca yang sempat melihat atau mengabadikannya?

Bagi yang belum tahu, ini supermoon bukan pahlawan super temannya superman, bukan pula sailormoon hihihi... Supermoon adalah penampakan bulan saat berada dalam jarak terdekatnya ke bumi. Karena orbit/lintasan bulan mengelilingi bumi berbentuk elips atau lonjong, maka ada saatnya bulan berada pada titik terjauh, ada pula saatnya berada di titik terdekat dari bumi.
Penampakan supermoon


Munculnya sosok bulan jarak terdekat ini menarik diamati karena bulan purnama akan lebih besar sekitar 14% dan lebih terang dari biasanya. Fenomena bulan besar sebelumnya pernah terdokumentasi pada Januari 1948, atau 68 tahun silam. Jarak rata-rata bulan ke bumi adalah 384.400 km, dan pada penampakan supermoon kemarin, jarak bulan dan bumi diperkirakan 356.500 km. Seperti sunset ataupun gerhana, untuk menyaksikan kecantikan supermoon  secara jelas sebaiknya dilakukan di tanah lapang, di tepi pantai dan atau dengan menggunakan teleskop.

Supermoon sebenarnya terjadi setidaknya setiap 14 bulan sekali, namun beberapa supermoon akan lebih super (dekat) dari yang lain. Menurut National Geographic, supermoon sedekat kemarin berikutnya akan terjadi 18 tahun lagi, tepatnya pada November 2034.

Maksud hati si Cemil, kemarin itu ingin menyapa sendiri kebesaran ciptaan-Nya di langit. Namun apa daya langit Bogor gerimis dan terus mendung setelah hujan besar mengguyur sejak sorenya. Menunggu sampai fajar menyingsing sebenarnya bisa, pun tak kesampaian juga berhubung mata sudah berat akibat minum obat flu.

Yah akhirnya supermoon pergi menjauh, dan Cemil ketinggalan.. hiks. Untungnya selalu ada banyak foto-foto keren -amatir maupun profesional- dari orang-orang yang mengabadikannya, yang bisa dilihat di Instagram atau medsos lainnya. See you supermoon,18 tahun lagi.. insyaAllah.